Bab I
Tinjauan Ilmu Budaya Dasar
A.
Ilmu Budaya Dasar
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris the Humanities, yang berasal dari bahasa latin humnus yang artinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diharapkan
manusia akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities namun tidak
meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.Pengetahuan budaya mengkaji
masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), Sedangkan
ilmu budaya dasar, ilmu tentang pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
• Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala
keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang
biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
• Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan
timbul konflik dalam kehidupan.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini
merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi
positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia
kini menjadi resah dan gelisah.
B.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu tentang pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan
pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic Humanitiesm yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah Humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang astinya manusia, berbudaya,
dan halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities namun tidak
meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya
lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya
Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah.Caranya
dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu
dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan.Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.Hasil penelitian 100%
benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain
astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.Tapi hasil penelitiannya tidak 100%
benar, hanya mendekati kebenaran.Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok
ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi,
antropologi sosial, sosiologi hukum, dan sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi
ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni
musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah
usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah
manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.Ilmu budaya dasar dalam
bahasa Inggris disebut basic humanities.Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah the humanities.Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), Sedangkan ilmu
budaya dasar, ilmu tentang pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
budaya.
C. Tujuan
Ilmu Budaya Dasar antara lain :
• Menajamkan Kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama untuk kepentingan
profesi mereka.
• Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua masalah tersebut.
• Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta
ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat kedaerahan
dan pengkotakan disiplin yang ketat.
• Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu
berdialog satu sama lain.
D. Ruang
Lingkup Budaya Dasar Ilmu Budaya Dasar :
• Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin)
didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai
disiplin dalam pengetahuan budaya
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Pokok Bahasan yang dikembangkan :
• Manusia dan cinta kasih
• Manusia dan keindahan
• Manusia dan keadilan
• Manusia dan pandangan hidup
• Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
• Manusia dan kegelisahan
• Manusia dan harapan
Bab II
Manusia dan Kebudayaan
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dimana yang
dimiliki oleh bersama oleh suatu kelompok yang diwariskan dalam suatu kelompok
hidup masyarakat budaya besifat kompleks,abstrak, dan luas. Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat budaya sudah turun temurn dari generasi
pertama sampai generasi sekarang yang didalamnya terkandung pengetahuan dalam
bahasa inggris kebudayaan disebut dengan culture bias diartikan juga sebagai
mengolah tanh atau berani
Bahasa, sebagaimanajuga budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu
citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. Citra yang
memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam di Jepang dan
kepatuhan kolektif di Cina.
B. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri atau
individu, manusia membutuhkan makhluk sesama untuk bias berinteraksi dan
bertahan hidup. Hal tersebut memang ada dan dianut oleh masyarakat terutama
pada bangsa timur rasa kuat yang kebersamaan bias dibilang demikian segala
sesuatu yang ada dimasyarakat ditentukan adaya kebersamaan karena seperti yang
kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah
sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Menurut saya kepribadian bangsa timur merupakan sosok yang patut di contoh
dalam segala hal. Itu bisa dilihat dari cara berbicara, cara berpakaian, cara
berpikir. Contohnya saat mereka menyapa orangtua, mereka dengan sopan dan
memperlakukan dengan baik dan sopan santun.
C. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur kebudayaan meliputi:
• Unsur peralatan dan peralatan hidup, seperti rumah, pakaian kendaraan dan
lain-lain
• Unsur mata pencaharian / sistem ekonomi
• Unsur sistem kemasyarakatan, yang meliputi hukum, perkawinan, dll
• Unsur bahasa yang baik lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai alat
komunikasi
• Unsur agama
• Dll
D. WUJUD KEBUDAYAAN.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
• Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan
memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
E. ORIENTASI NILAI KEBUDAYAAN
Orientasi nilai kebudayaan meliputi:
• Bahasa
• Realigi
• Sosial budaya
• Dll
Nilai-nilai kebudayaan sebenarnya masih banyak jika kita menjelajahi seluruh
dunia. Terkadang kita tak menyadari kalau masih banyak kebudayaan-kebudayaan
yang belum pernah kita lihat, maka dari itu kita harus melestarikan budaya
sendiri.
F. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jaman sekarang mulai banyak berubah seiring dengan waktu. Perubahan
kebudayaan mulai tercemar akibat Negara barat dan bangsa-bangsa eropa
Faktor yang mengalami perubahan budaya:
• Teknologi
• Trend pakaian
• Agama
• Dll
G. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia selalu berkaitan dengan adanya budaya.Contohnya seperti tarian dan
bahkan pemujaan2 dalam beragama pastinya berkaitan dengan budaya.Budaya
terlahir karena manusia ingin menunjukkan eksistensi kepada dengan menunjukkan
keindahan secara natural.Keterkaitan ini diturunkan selama turun temurun tanpa
secara ketidaksengajaan.Makanya perlu ada kelestariaan budaya secara padu agar
budaya tak lekas hilang dari waktu.
Bab
III
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah
pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan .
Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu
budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat
dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang
terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk
berbudaya (homo humanus).Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya,
melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
• Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan
sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat
istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
• Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari
Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1.Sistem Religi/ Kepercayaan
2.Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5.Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa
juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan
lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu
pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya
Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat
diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu
pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial
bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara
literatur biasa dengan sastra.Sastra memiliki sense of love yang lebih
representatif.Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka
… Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita.Tidak heran apabila
para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika.Kearifan
budaya lokal masih kuat.
• Pendekatan Pada Bidang Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan.Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah
ekspresi gagasan dan perasaan manusia.Jadi, pengertian sastra sebagai hasil
budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan
gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic Humanities, yaitu berasal
dari bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa
latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan.Karena seni adalah
ekspresi yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah
berkomunikasi. Oleh sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel,
baik isinya maupun cara penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan merupakan
masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh mahasiswa.
Tujuan utama mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi
homo humanus yang lebih baik.
• Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau
karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita.
Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni
1. Memberikan kesenangan
2.Memberikan informasi
3.Memberikan warisan cultural
4.Memberikan keseimbangan wawasan
• Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra,
sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure
dari kebudayaan.Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair
mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh
kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
1.Figura bahasa
2.Kata-kata yang ambiguitas
3.Kata-kata yang berjiwa
4.Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan
Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai
berikut :
1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman
perwakilan”.Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu
kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar
kumpalan pengalaman langsung yang terbatas.Dengan pengalaman perwakilan itu
puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting
untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang
masyarakat.
2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati
nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan
problem sosial. Yaitu bisa berupa :
- Penderitaan
- Perjuangan
- Konflik
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga
kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi
adalah cinta kasih.
Contohnya dalam puisi Rendra dengan judul “Episode” misalnya, melukiskan betapa
kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang menjalin
ikatan cinta. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua”
yang isinya merupakan ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang
telah begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh
ayahnya, yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang
kemenakannya sendiri.
Bab IV
Manusia dan Cinta Kasih
A.
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada),
ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya, sedangkan kasih artinya
perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan.Maka cinta kasih adalah
perasan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan.
B. Cinta
Menurut Ajaran Agama
• Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk
tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
• Cinta Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya, tidak boleh membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
• Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan hubungan seksual.Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami istri, dan
untuk melahirkan keturunan.
• Cinta Kebapakan
Antara ayah dan anak tidak terjalin oleh ikatan fisiologis seperti ibu dan
anak, maka ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan dorongan
fisiologis, tapi dorongan psikis.Dorongan ini Nampak jelas dalam cinta bapak
dan anak, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan, kekuatan dan
kebanggaan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan
kehidupannya dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
• Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah cinta
kepada Allah dan kerinduaan kepada-Nya.
• Cinta Kepada Rasul
Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
C. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan
suka kepada seseorang.Kasih sayang, dasar komunikasi dalam keluarga.Adanya
komunikasi ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam
memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian juga sebaliknya, seperti
berikut :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
D. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab antara pria dan wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga.
E. Pemujaan adalah satu diantara manifestasi cinta kepada Tuhannya dengan cara
ritual.
Bab
V
Manusia
dan Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri
dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman
persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah
entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan
dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.Menurut cakupannya, orang
harus membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai sebuah
benda yang indah.Untuk membedakan kedua hal ini, dalam bahasa inggris sering
digunakan istilah “Beauty” (keindahan) dan “The Beautiful” (benda atau hal yang
indah). Selain itu menurut luasnya juga dibedakan pengertian :
a. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan
moral dan keindahan intelektual.
b. Keindahan dalam arti setetik murni
Keindahan dalam arti setetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang
dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
c. Keindahan dalam arti terbatas
Keindahan dalam arti terbatas adalah yang menyangkut benda-benda yang dapat
diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Dengan panca indera kita setiap saat menikmati keindahan dan berusaha
menciptakan atau berbuat memperindah agar lebih menarik, mempesona dan
menyenangkan bagi yang melihatnya.Semua itu menunjukkan bahwa setiap manusia
mencintai keindahan.
Pada saat bercinta, setiap isan ingin bahkan bergelora hatinya untuk
menciptakan keindahan misalnya dalam bentuk puisi, lukisan, rangkaian bunga
atau apa saja yang dapat diciptakannya. Wajarlah kalau cintai itu kuat sekali
membangkitkan daya kreativitas para seniman untuk menciptakan keindahan.
Keindahan adalah identik dengan keindahan.Keindahan adalah kebenaran, dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
tidak indah misalnya tiruan lukisan monalisa tidak indah karena dasarnya tidak
benar.
Menurut The Liang Gie pengertian keindahan dianggap salah satu jenis nilai
(nilai estetik) yakni nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tecakup
dalam pengertian keindahan. Bahwa setiap yang berkaitan dengan pengertian
keindahan melalui penampilannya dan penghayatan penghayatan maka
setidak-tidaknya akan menemukan penggolongan nilai terpenting yaitu nilai
ekstrinsik dan nilai intrinsic.
Ø
Nilai ekstrinsik yaitu nilai yang sifatnya baik sebagai alat untuk membantu
sesuatu hal sedangkan nilai intrinsic adalah sifat baik yang terkandung didalam
atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Keserasian merupakan bagaian atau yang dapat mewujudkan keindahan.Keserasian
mengandung unsure pengertian, perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Misalnya
orang dalam berpakaian memperhatikan antara kulit dan warna yang disukai cocok,
warna kulitnya hitam tidak cocok kelihatannya apabila ia memakai warna hijau.
Warna hijau cocok untuk orang yang berkulit langsat.Bertolak dari keserasian,
pada dasarnya keindahan itu adalah sejumlah kualitas yang paling sering disebut
suatu kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (simetry),
keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Keindahan juga tersusun
dari berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan
kata-kata.
Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap
lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut
dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.Hal ini berarti
menyangkut kesopanan atau keadaban dari sikap manusia dalam pergaulannya baik
masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas.
Menurut Alex Ganur dalam bukunya yang berjudul etika bahwa unsur-unsur dan
bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar adalah :
a. Anggota badan, bahwa anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan atau
kasar seperti kaki, tangan, kepala, bahu, mulut, bibir, mata dan roman muka.
Orang yang kesadaran etisnya tinggi, sikap-sikap kakinya dikendalikan sebaik-baiknya
untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.
b. Bahasa, orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa memilih kata-kata yang
sopan, penyusunannya juga teratur, serta pandai mengatur dan mengendalikan
nada, irama dan alun suara dalam mengucapkan isi hati, keinginan dan buah
pikirannya.
c. Bagian-bagian rohani, melahirkan sikap yaitu pikiran, perasaan dan kemauan
(cipta, rasa dan karsa). setiap tindakan dan perbuatan timbul karena adanya
kemauan. Dengan adanya kemauan, manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau
tidak berbuat sesuatu baik berbuat baik atau tidak berbuat baik.
Ketiga unsur rohaniah diatas merupakan jalinan yang kuat sekali dan yang
membuat orang dinamis.Dengan pikiran, manusia dapat mengendalikan keauan dan
perasaannya.Hal ini berarti dapat mengendalikan tingkah lakunya sesuai dengan
rasionya. Demikian pula perasaan halus akan melahirkan jalan pikirannya
sehingga dapat melahirkan pikiran yang bijaksana atau akal yang sehat.
Agar didalam pergaulan terjadi kehalusan dan kelembutan maka hendaklah hubungan
itu dilakukan harus berdasarkan prinsip-prinsip :
• Cinta kasih
• Keadilan
• Kejujuran
• Keloyalan
• Kesetiaan
Apabila hal-hal diatas dipegang teguh dan sebagai dasar pergaulan maka akan
selalu ditemui kehalusan atau kelembutan, kedamaian, kebahagiaan dan
ketenangan.
Kehalusan dalam karya seni sangat menentukan untuk perwujudan
kehindahannya.karya seni sebagai hasil ciptaan manusia, mempunyai nilai-nilai
tertentu untuk memuaskan sesuatu keinginan manusia.
Dilihat dari mediumnya, maka suatu karya seni mempunyai :
a. Nilai inderawi (sensous value), bahwa dengan nilai ini pengamat memperoleh
kepuasan lewat ciri-ciri inderawi hasil seni seperti warna-warna yang terpancar
dari suatu lukisan atau kata-kata yang indah terdengar dalam suatu deklamasi
saja.
b. Nilai formal (formal value), yang membuat sipengamat menghargai atau
mengagumi bentuk karya seni tersebut.
c. Nilai Pengetahuan (cognitive value), bahwa dengan penghayatan seni membuat
orang sadar akan realita subjektif, pengalaman intern dan perasaannya.
d. Nilai kehidupan (life value), melalui karya seni berbagai nilai kehidupan
diteruskan, seperti ide, thema, atau dalil keadilan yang terselip didalam karya
seni itu sendiri. Bahkan terhadap kehidupan pribadi, seseorang itu mampu merasa
dan menilai secara halus karya seni yang dihayatinya sehingga dalam hal ini
dapatlah dikatakan bahwa seni untuk seni.
A. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan
pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian
(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian
dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik.Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya.Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia.Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak
indah.Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak
benar.Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep seni.Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya
mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan.Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau
terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan.Alamiah
itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada
unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik.Orang yang mempunyai konsep
keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang
beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan
perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling
indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan
manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi
orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan
dengan tujuan tertentu pula.Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan
mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai
perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak
lagi lainnya.Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai
berikut:
1) Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan
nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih
rendah dari derajad laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai
mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak
indah.Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan dengan yang indah.Yang
indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia,
misalnya wanita.Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman Balai Pustaka, dengan
tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum wanita. Sebagai contoh
novel yang menggambarkan keadaan ini ialah “layar terkembang” oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, “Siti Nurbaya”
2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan
kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan
perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.Kebutuhan
seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan
moral masyarakat.Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu
tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara
lain diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa
sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur
Kota Jakarta”.Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang
merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi
tidak lebih dari pelacur.
Bab VI
Penutup
Kesimpulan dan Saran
Pendapat saya mengenai hubungan antara manusia dan keindahan yaitu pada
dasarnya keindahan yang dapat dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung
dari pandangan manusia tersebut akan suatu hal yang dapat membuatnya merasa
tentram dan nyaman. hal yang membuat pandangan dari masing-masing manusia
berbeda-beda yakni kadar pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai estetika.
karena perbedaan inilah penilaian seseorang akan suatu karya seni ataupun
pemandangan dapat berbeda-beda.
Daftar
Pustaka
Sumber:
Wikipedia.com/budaya-dasar
http://blog.uin-malang.ac.id/gudangmakalah/2011/06/17/manusia-dan-keindahan/
http://hannajudika.tripod.com/Karya.htm
http://www.ujank.web.id/Coretan-Tugas/konsepsi-ibd-dalam-kesusastraan.htmlhttp://indraspamungkas.wordpress.com/2012/07/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/