Friday, 30 November 2012

3.10 Elemen SPI ke-5

pengawasan (Monitoring)

 
 Karena Pengendalian Internal harus dilakukan sepanjang waktu, maka COSO menyatakan perlunya manajemen untuk terus melakukan pengawasan terhadap keseluruhan sistem pengendalian internal melalui aktivitas yang berkelanjutan dan melalui evaluasi yang ditujukan tehadap  aktivitas atau area yang khusus.
 

3.9 Elemen SPI ke 4

Informasi dan Komunikasi

  COSO menyatakan prlunya untuk mengakses informasi dari dalam dan luar, mengembangkan strategi yang potensial dan sistem terintegrasi, serta perlunya data yang berkualitaas. Sedangkan diskusi mengenai komunikasi komunikasi berfokus kepada menyampaikan permasalahan Pengendalian Internal, dan mengumpulkan informasi pesaing.
 

3.8 Elemen SPI Ke 3

3. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebikajan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.
Prosedur pengendalian meliputi :
a. Otorisasi transaksi & aktivitas aktivitas yang memadai, membatasi aktivitas pada orang -orang yang dipilih, mencegah transaksi dan aktivitas yang tidak diotorisasi.
b. Pemisahan tugas, digunakan untuk menghindari adanya kemungkinan bagi seseorang berada dalam posisi melakukan kekeliruan dan ketidak beresan serta mengoreksinya sendiri. Tanggung jawab otorisasi, pencatatan transaksi, dan penanganan fisik aktiva dilakukan oleh fungsi-funsi yang terpisah.
c. Dukumen dan catatan yang memadai, yaitu desain dan penggunaan dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian-kejadian yang memadai.
d. Pembatasan akses terhadap aktiva, pengendalian dan penjagaan fisik aktiva, penggunaan aktiva dan pencatatan, seperti fasilitas yang aman dan otorisasi untuk akses ke program computer dan file-file data. Pembatasan ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan penggelapan.


Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/elemen-spi/

3.7 Elemen SPI Ke 2

2. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga menghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara seragam.
Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan keuangan yang dihasilkan adalah layak.

Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/elemen-spi/

3.6 Elemen SPI ke 1

ELEMEN SPI
SPI (Struktur Pengendalian Intern) terdiri dari 3 elemen, yaitu :
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian dalam suatu organisasi adalah dampak kolektif dari berbagai factor dalam menetapkan, meningkatkan, atau memperbaiki efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu:
a. Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi dan gaya operasi manajemen, kesadaran, manajemen terhadap pentingnya pengendalian intern, sehingga manajemen akan menetapkan kebijakan dan prosedur yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
b. Struktur organisasi
Struktur Organisasi, pola otoritas dan tanggung jawab, yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi formal biasanya digambarkan dalam bagan organisasi.Struktu no formal muncul jika pola komunikasi tidak sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam struktur formal.
c. Berfungsinya dewan komisaris
Merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen.
d. Komite Audit
Biasanya dewan komisaris, mendelegasikan fungsi -fungsi spesifik ke komite audit. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.
e. Metode pembebanan otoritas dan tanggung jawab
Pembebanan harus dilakukan secara formal agar pembebanan memadai dan kuat dasar hukumnya, misalnya dalam bentuk memorandum, pedoman prosedur.
f. Metode pengendalian manajemen
Teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Anggaran merupakan contoh dari pengendalian manajemen
g. Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
a) Sistem informasi organisasi
b) Struktur pengendalian intern organisasi
c) Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
d) Kualitas kinerja karyawan
h. Kebijakan dan praktik kepegawaian
Karyawan harus kompeten dan memiliki kemampuan dan / pelatihan tugas-tugas mereka. Penempatan. Yang sesuai dengan kualifikasinya akan menetukan keberhasilan efektifitas kegiatan.
2. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga menghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara seragam.
Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan keuangan yang dihasilkan adalah layak.
3. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebikajan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.
Prosedur pengendalian meliputi :
a. Otorisasi transaksi & aktivitas aktivitas yang memadai, membatasi aktivitas pada orang -orang yang dipilih, mencegah transaksi dan aktivitas yang tidak diotorisasi.
b. Pemisahan tugas, digunakan untuk menghindari adanya kemungkinan bagi seseorang berada dalam posisi melakukan kekeliruan dan ketidak beresan serta mengoreksinya sendiri. Tanggung jawab otorisasi, pencatatan transaksi, dan penanganan fisik aktiva dilakukan oleh fungsi-funsi yang terpisah.
c. Dukumen dan catatan yang memadai, yaitu desain dan penggunaan dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian-kejadian yang memadai.
d. Pembatasan akses terhadap aktiva, pengendalian dan penjagaan fisik aktiva, penggunaan aktiva dan pencatatan, seperti fasilitas yang aman dan otorisasi untuk akses ke program computer dan file-file data. Pembatasan ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan penggelapan.

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/elemen-spi/

Thursday, 29 November 2012

3.5 elemen SPI versi COSO

menurut COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). 


Pengendalian internal terdiri dari 5 (lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen menjalankan bisnisnya, dan terintegrasi dengan proses manajemen. Elemen itu adalah:

- Control Environment
- Risk Assesment
- Control Activities
- Information and Communication
- Monitoring

Sumber: http://junior-auditor.blogspot.com/2009/08/pengertian-pengendalian-internal.html

3.4 Pengertian Struktur pengendalian intern

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian inteberkaitan dengan keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) tahun 1977 dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.

Tujuan pengendalian intern

Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:
  • Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
  • Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.
  • Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. pengendalian internal vc pengendalian manajemen: 1. pengendalian internal a penegnedalian manajemen terdiri dari pengendallian intern dan ekstern b. lebih nekenkankan pd tujuan perusahaan dan menghubungkan pengendallian manajemen untuk mencapai tujaun c. meliputi produksi, transportasi dan riset perusahaan.
2. pengendalian manjemen a. mengendalikan terrdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian akuntansi b. menekankan pda pengendazlian terhadap mengamankan aktiva perusahaan dengan melakukan pecatatan akuntansi memeadai c. meliputi akkuntansi meningkatkan efektifitas dan efesiensi dan taat pd hukum yang berlaku.

Prosedur Pengendalian (Control Procedure)

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
  • Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
  • Pelimpahan tanggung jawab.
  • Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
  • Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.  

Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern

Thursday, 22 November 2012

3.3 Hambatan Pasif Dan Contohnya

Hambatan Pasif
Hambatan pasif adalah hambatan yang disebabkan secara tidak sengaja. Contoh ancaman pasif adalah sistim bermasalah, seperti karena bencana alam. Sistem bermasalah juga karena kegagalan-kegagalan peralatan dan komponen

Berbeda dengan hambatan aktif yang secara sengaja menghambat sistem, hambatan pasif biasanya diakibatkan oleh ketidaksengajaan atau tidak direncanakannya hambatan tersebut. hambatan pasif mencakup kesalahan-kesalahan system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai. 

Kesalahan system mewakili kegagalan peralatan komponen seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data. 

Sumber:  hantoro.staff.gunadarma.ac.id; http://zetzu.blogspot.com

3.2 Hambatan Aktif Dan Contohnya

Hambatan  aktif mencakup kecurangan sistem informasi dan sabotase komputer.
Metode yang dapat digunakan dalam melakukan kecurangan sistem informasi:
11.Manipulasi input
Manipulasi input merupakan metode yang biasa digunakan. Metode ini mensyaratkan
kemampuan teknis yang paling minimal. Seseorang bisa saja mengubah input tanpamemiliki pengetahuan mengenai cara operasi sistem komputer.
22.       Mengubah program
Merubah program mungkin merupakan metode yang paling jarang digunakan untu
melakukan kejahatan komputer. Langkanya penggunaan metode ini mungkin karenadibutuhkan keahlian pemrograman yang hanya dimiliki oleh sejumlah orang yang terbatas.Selain itu, banyak perusahaan besar memiliki metode pengujian program yang dapatdigunakan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam program
33.            Mengubah file secara langsung
Dalam nenerapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong
(bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program computer. Jika hal ituterjadi, hasil yang dituai adalah bencana
44.               Pencuriadata
Sejumlah informasi ditransmisikan antarperusahaan melalui internet. Informasi ini rentanterhadap pencurian pada saat transmisi. Informasi bisa saja disadap. Ada juga kemungkinanuntuk mencuri disket atau CD dengan cara menyembunyikan disket atau CD ke dalamkantong atau tas. Laporan yang tipis juga bisa dicuri dengan dimasukkan ke dalam kotak sampah.
55.             Sabotase
Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit danmembingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan
kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadapharddisk atau media lain.
6.            Penyalahgunaan atau pencurian sumber daya informasi
Salah satu jenis penyalahgunaan informasi terjadi pada saat seorang karyawan
menggunakan sumber daya komputer organisasi untuk kepentingan pribadi.
Cara utama untuk mencegah hambatan aktif terkait dengan kecurangan dan sabotase adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses yakni pengendalian akses lokasi,  akses sistem dan akses file.

3.1 Kerentanan Sistem

Kerentanan keamanan saat ini mengancam keamanan sistem informasi jaringan. Untuk melindungi keamanan jaringan informasi, salah satu kunci untuk mengatasi masalah kerentanan keamanan, termasuk kerentanan keamanan scanning, perbaikan keamanan kerentanan, pencegahan kerentanan keamanan.

Jaringan kehandalan, ketahanan, ketahanan terhadap kekuatan agresif juga tergantung pada produk itu sendiri, keberadaan informasi risiko keamanan. Sekitar analisis kerentanan keamanan penelitian dibagi ke dalam bidang-bidang berikut:

Yang pertama, berdasarkan deteksi kerentanan diketahui dan analisis lokal

Setan adalah jaringan pertama alat analisis kerentanan, penelitian tersebut diwakili oleh para ahli keamanan jaringan dan pengembangan petani Dan Wietse Venema, ide dasarnya adalah untuk mensimulasikan seorang penyerang untuk mencoba untuk mengakses sistem pertahanan mereka sendiri, setan memiliki sebuah ekstensi kerangka kerja yang baik, selama penguasa aturan ekspansi, Anda dapat menempatkan prosedur pengujian Anda sendiri dan aturan test untuk kerangka kerja untuk membuatnya menjadi sebuah komponen Setan terpisahkan.

Karena itu, ketika penulis Iblis untuk menyerah terus mengembangkan versi baru, dapat programmer lainnya untuk mengambil alih di masa lalu, dari setan (Setan) melompat ke orang suci (Saint). Saint dan setan daripada peningkatan dalam beberapa metode deteksi baru, tapi tidak mengubah arsitektur Setan. Setan sistem hanya dapat berjalan pada sistem Unix, jauh pengguna tidak dapat menggunakan setan Deteksi. Saint Setan pengguna remote memecahkan masalah, tetapi Iblis dan Santo tidak dapat pada beberapa pengumpulan host remote dari kerentanan lokal, dan informasi kerentanan antara dua metode analisis tetap pada tingkat rendah, hanya bisa berhubungan dengan kerentanan informasi asli.

Nessus adalah sumber, bebas terbuka dan alat analisis kerentanan jaringan terbaru, bisa berjalan pada Linux, BSD, Solaris dan platform lainnya, untuk mencapai multi-threaded dan plug-in fungsi, menyediakan interface gtk, saat ini memeriksa beberapa kerentanan keamanan remote . Namun, hanya Nessus dapat dari kerentanan remote scan. Banyak kerentanan adalah lokal, tidak dapat mendeteksi atau menggunakan jaringan, seperti mengumpulkan informasi konfigurasi host, hubungan kepercayaan dan kelompok informasi sulit untuk remote access. 



Sumber:http://ortipulang.blogspot.com/2010/11/analisis-kerentanan-informasi-keamanan.html
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html