Friday, 30 November 2012

3.6 Elemen SPI ke 1

ELEMEN SPI
SPI (Struktur Pengendalian Intern) terdiri dari 3 elemen, yaitu :
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian dalam suatu organisasi adalah dampak kolektif dari berbagai factor dalam menetapkan, meningkatkan, atau memperbaiki efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu:
a. Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi dan gaya operasi manajemen, kesadaran, manajemen terhadap pentingnya pengendalian intern, sehingga manajemen akan menetapkan kebijakan dan prosedur yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
b. Struktur organisasi
Struktur Organisasi, pola otoritas dan tanggung jawab, yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi formal biasanya digambarkan dalam bagan organisasi.Struktu no formal muncul jika pola komunikasi tidak sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam struktur formal.
c. Berfungsinya dewan komisaris
Merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen.
d. Komite Audit
Biasanya dewan komisaris, mendelegasikan fungsi -fungsi spesifik ke komite audit. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.
e. Metode pembebanan otoritas dan tanggung jawab
Pembebanan harus dilakukan secara formal agar pembebanan memadai dan kuat dasar hukumnya, misalnya dalam bentuk memorandum, pedoman prosedur.
f. Metode pengendalian manajemen
Teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Anggaran merupakan contoh dari pengendalian manajemen
g. Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
a) Sistem informasi organisasi
b) Struktur pengendalian intern organisasi
c) Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
d) Kualitas kinerja karyawan
h. Kebijakan dan praktik kepegawaian
Karyawan harus kompeten dan memiliki kemampuan dan / pelatihan tugas-tugas mereka. Penempatan. Yang sesuai dengan kualifikasinya akan menetukan keberhasilan efektifitas kegiatan.
2. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga menghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara seragam.
Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan keuangan yang dihasilkan adalah layak.
3. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebikajan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.
Prosedur pengendalian meliputi :
a. Otorisasi transaksi & aktivitas aktivitas yang memadai, membatasi aktivitas pada orang -orang yang dipilih, mencegah transaksi dan aktivitas yang tidak diotorisasi.
b. Pemisahan tugas, digunakan untuk menghindari adanya kemungkinan bagi seseorang berada dalam posisi melakukan kekeliruan dan ketidak beresan serta mengoreksinya sendiri. Tanggung jawab otorisasi, pencatatan transaksi, dan penanganan fisik aktiva dilakukan oleh fungsi-funsi yang terpisah.
c. Dukumen dan catatan yang memadai, yaitu desain dan penggunaan dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian-kejadian yang memadai.
d. Pembatasan akses terhadap aktiva, pengendalian dan penjagaan fisik aktiva, penggunaan aktiva dan pencatatan, seperti fasilitas yang aman dan otorisasi untuk akses ke program computer dan file-file data. Pembatasan ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan penggelapan.

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/elemen-spi/

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html