Tak terasa jika turnamen sepakbola terbesar Asia Tenggara ini sudah menginjak usianya yang sudah 20 tahun banyak serangkaian drama, euforia dan juga kontorverisalnya turnamen ini, belum lagi soal pengaturan skor yang melanda turnamen terbesar se-asean ini dan tentu saja menjadi ajang perdebatan antar suporter dinegara-negara asean yang seringkali kita lihat di media sosial. sepanjang gelar turnamen AFF Cup yang sudah 20 tahun ini timnas Indonesia belum pernah sekali pun mencicpi gelar juara, pencapaian tertingginya hanya menjadi 4 kali runner up yaitu pada tahun 2000, 2002, 2004, dan 2010. sudah lama sekali para pecinta sepakbola Indonesia ingin lihat berprestasi dalam turnamen ini tapi apadaya selalu gagal terus dan yang paling parahnya adalah ketika ditahun 2014 lalu timnas Indonesia takluk dengan Filipina dengan skor 4-0 benar-benar sangat memalukan ditengah krisis prestasi ini ditambah lagi dengan masalah kalahnya timnas Indonesia yang telak ini atas Filipina, hujatan demi hujatan dilontarkan kepada PSSI selaku federasi sepakbola Indonesia yang juga harus ikut juga bertanggung jawab atas kegaglan yang selalu mendera timnas ini, karena tidak pernah belajar atas kesalahan-kesalahan dari masa lalu.
Di usia turnamen AFF Cup yang sudah menginjak 20 tahun ini banyak negara-negara asia tenggara yang dulunya dianggap remeh justru menjadi semakin berbahaya karena mereka juga ingin meningkatkan kualitas timnas mereka juga yang tentu saja meraih sukses diajang turnamen sepakbola terbesar asia tenggara ini, contoh saja Filipina, Laos, dan Kamboja yang sangat mencolok performanya karena bisa mengimbangi negara-negara yang kuat sepakbolanya dan perbedaan kualitas sesama negara asean pastinya tidak akan berbeda jauh seperti dulu. bagaimana dengan sepakbola Indonesia? entahlah seperti akan ketinggallan dengan negara yang lain karena sepakbola disini hanya dibuat ajang jualan dan gengsi bukan untuk meningkatkan kualitas dan prestasinya. jenuh, sudah pasti karena kita belum pernah melihat timnas sepakbola kita berprestasi tinggi sedangkan dicabang bulutangkis kita sudah seringkali melihat Indonesia Juara bahkan dilevel Olimpiade. padahal Sepakbola Indonesia itu sangat-sangat potensial apalagi pemain mudanya banyak yang bagus, karena tidak adanya tata kelola yang profesional di Indonesia jadinya sepakbola Indonesia menjadi begini-begini saja tidak ada peningkatan apalagi sepakbola Indonesia belum sepenuhnya bersih, masih saja seperti dulu. mau sampai kapan sepakbola Indonesia ini menjadi pecundang terus dipentas internasional.
0 komentar:
Post a Comment