Gaungnya memang tidak sebesar olimpiade maupun Asian Games akan tetapi multievent negara-negara islam ini cukup bergengsi terlebih lagi yang mengikuti multievent ini sangat banyak dan persaingannya juga cukup ketat. ISG merupakan multievent olahraga yang di ikuti oleh negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) yang berada dalam naungan Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) dan pada tahun 2005 ISG untuk pertama kalinya di gelar oleh Arab Saudi yang kala itu ditunjuk sebagai tuan rumah. ada fakta-fakta yang menarik dari Islamic Solidarity Games ini.
Jumlah cabang olahraga pada ISG yang ke-4 pada tahun 2017 melonjak drastis dari ISG edisi sebelum-sebelumnya bahkan lebih banyak di karenakan Azerbaijan selaku tuan rumah penyelenggara rupanya melakukan persiapannya yang lebih baik dari tuan rumah penyelengaraan itu di lihat dari promosi-promosi yang dilakukannya pada sosial media ataupun pada website resminya. apalagi nantinya ISG yang ke-4 ini akan berlangsung di kota Baku, kota yang baru saja sukses menggelar European Games yang Pertama belum lagi sarana dan prasarana di baku sport center ini terbilang begitu futuristik pastinya ISG yang ke-4 ini akan meriah dari edisi-edisi sebelumnya seperti yang dilakukannya pada European Games tahun 2015.
- Islamic Solidarity Games Yang Pertama Berlangsung Di 4 Kota
Arab Saudi ditunjuk sebagai tuan rumah ISG yang pertama dan uniknya ada 4 kota yang menyelenggarakan ISG yaitu Mekah, Madinah, Jeddah, dan Ta'if.
Mekah sendiri menggelar 4 cabang olahraga yaitu sepakbola, Atletik, Handball, dan Taekwondo. sedangkan Madinah menggelar 3 cabang olahraga yaitu Bola Basket, Karate, dan Angkat Besi. kemudian Jeddah menggelar 3 cabang olahraga yaitu Berkuda, Sepakbola, dan Bola Voli. Ta'if menggelar 4 pertandingan yaitu Anggar, Sepakbola, Tenis Meja, dan Tenis.
- Atlet Yang Non Muslim Di Perbolehkan Untuk Mengikuti ISG
Event ini memang di khususkan untuk negara-negara yang mayoritas mengganut agama islam, tetapi dalam Islamic Solidarity Games atlet yang non muslim diperbolehkan untuk mengikuti multievent ini dan tidak ada syarat-syarat yang memberatkan karena sesuai dengan namanya yaitu solidaritas terhadap sesama.
- Islamic Solidarity Games Yang Kedua Pernah Pelaksanaannya Di Batalkan
Hal ini pernah terjadi pada Islamic Solidarity Games yang kedua pada tahun 2010 yang kala itu Iran ditunjuk sebagai tuan rumah akan tetapi dibatalkan akibat penggunaan istilah teluk persia yang ada pada logo ISG edisi kedua ini akibatnya Iran dan dunia Arab sempat berseteru akibat masalah ini dan ISSF selaku federasi akhirnya memutuskan untuk membatalkan ISG yang kedua dan pada edisi selanjutnya Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah ISG.
- Pada Islamic Solidarity Games Yang Ketiga Indonesia Menjadi Juara Umum Untuk Pertama Kalinya
- Olahraga Badminton Pertama Kali Di Adakan Pada ISG Ke-3
Karena pada Islamic Solidarity Games edisi Pertama olahraga tepok bulu ini tidak diadakan dan pada ISG yang ke-3 mulailah olahraga Badminton mulai diadakan akan tetapi Indonesia gagal total mendapat emas dikarenakan kala itu pemain yang diturunkan oleh PBSI adalah pemain lapis ketiga dan medali emas semua diborong oleh pebulutangkis Malaysia kecuali disektor tunggal putri tetapi pada ISG yang ke-4 olahraga badminton ini ditiadakan.
- Pada Islamic Solidarity Games yang Ke-4 Cabang Olaraganya Akan bertambah Menjadi 24 Cabang Olahraga
From noc-aze.org |
- Mesir Sebagai Negara Pengumpul Medali Terbanyak Sepanjang keikutsertaannya Di ISG
Walaupun tidak berhasil menjadi juara umum pada Islamic Solidarity Games Mesir berhasil mendapatkan medali terbanyak sepanjang keikutsertannnya di ISG yaitu dengan total 40 Emas, 46 Perak, dan 42 Perunggu pada peringkat kedua di isi oleh Iran dan kemudian di posisi ketiga ada Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment