Wednesday 3 February 2016

Ketika Fantasi Berubah Menjadi Kenyataan Bagi Sepakbola Indonesia


Layaknya seperti orang bermimpi disiang bolong yang tiada gunanya seperti fantasi yang berlebihan, ya mungkin saja ini tidak mungkin bagi sepakbola dinusantara ini dan ditambah lagi oleh orang-orang yang paling berkuasa difederasi tertinggi sepakbola indonesia yaitu PSSI, terlebih lagi petinggi-petingginya hanya diisi oleh orang yang itu-itu saja sudah bosan rasanya memandang orang-orang itu rasanya sangat muak,kesal, dan tidak bisa ungkapkan lagi dengan kata-kata karena mereka hanya berlindung dalam statuta FIFA yang telah mereka bangga-banggakan dari dahulu kala. tetapi disaat itu juga muncullah pelatih hebat seperti Indra Sjafri yang disebut-sebut pecinta sepakbola Indonesia sebagai pelatih terbaik dinegara ini rasanya memang bukan omong kosong Coach Indra berkelana mencari kesana-kemari sampai keplosok-plosok daerah hanya untuk mencari bibit-bibit pemain berbakat Indonesia. sudah seharusnya hal itu dilakukan oleh PSSI bukan oleh Coach Indra seorang diri tetapi ya sudalah federasi ini memang sudah punya stigma yang sangat buruk dikalangan pecinta sepakbola nasional dan seolah-olah tidak peduli pembinanaan pemain muda. 


Perjuangan dan kegigihan yang luar biasa dari Coach Indra memang dalam mencari pemain-pemain berbakat sangat hebat dan hasilnya pun sangat luar bisa juga Timnas Indonesia U16 yang kala itu dilatih olehnya meraih gelar turnamen The HKFA (Hongkong Football Association) International Youth Tournament U17 pada tahun 2012 untuk pertama kali diraih oleh Indonesia mendengar kabar itu rasanya bangga sekali dan senang walaupun hanya timnas junior dan berselang beberapa tahun kemudian timnas Indonesia U19 asuhan Coach Indra dengan pemain yang sama, dan berhasil meraih juara pertama lagi di The HKFA dan berhasil mempertahankan gelar juara dan benar-benar membanggakan mendengar kabar itu lagi. dikejuaraan piala pelajar asia pun cukup memuaskan walaupun tidak lolos grup tetapi performanya sangat membanggakan  yaitu mencukur habis Pakistan dengan skor 25-0 dan menciptakan rekor dengan memasukan gol terbanyak diturnamen piala pelajar asia. semenjak itu lahirlah nama-nama pemain hebat seperti Evan Dimas,Yabes Roni, Sabeq Fahmi dan lain-lain. 


Tahun 2013 adalah tahun yang menggembirakan pasalnya untuk pertama kalinya timnas Indonesia U19 meraih gelar juara AFF U19, rasanya memang seperti mimpi dan tidak percaya akan ini, bagai oase dipadang pasir karena sudah lama sekali sepakbola Indonesia tidak pernah meraih juara internasional terakhir kali pada Sea Games 1991. kenangan yang saya tidak akan pernah lupakan karena hal tersebut akan menjadi sejarah sepanjang masa. dan setahun berselang ketika ada kuallifikasi piala asia U19 di Jakarta benar-benar bikin mendebarkan karena Indonesia segrup dengan juara 12 kali Korea Selatan dan diluar dugaan timnas U19 asuhan Coach Indra menang dengan skor ketat 3-2 wah rasanya memang sangat-sangat luar biasa dengan perjuangan yang pantang menyerah akhirnya Indonesia lolos ke piala asia U19 mungkin dengan turunnya hujan pada kala itu menjadi berkah juga. 


Perjalanan timnas U19 ini seperti film saja, ya memang betul adanya karena diakhir endingnya tadinya menjadi sangat menyenangkan tiba-tiba berubah menjadi Sad Ending. sangat-sangat sedih dan tragis karena kesan politik disepakbola nusantara ini yang benar-benar gila mereka pun pada akhirnya dimanfaatkan karena sebuah uang dan uang mungkin kita semua ingat dengan tur nusantara bentukan BTN yang sangat tidak jelas itu, mereka dipaksa bermain terus-terusan seperti halnya sinetron striping yang menyebalkan itu dan ditambah lagi pemain harus mengikuti turnamen Hassanal Bolkiah di Brunei kala itu, seharusnya timnas U19 mengikuti turnamen di Spanyol malah tiba-tiba berbelok ke Brunei karena faktor tersebut para punggawa Garuda Jaya  mentalnya menjadi down dan sudah pada fase titik jenuh karena terus-terusan bermain. yah apa mau dikata sang pelatih pun tidak bisa berbuat banyak, dan keputusan kontroversial PSSI ini menjadi hujatan para pecinta sepakbola nasional. pada akhir perjalanan timnas U19 benar-benar sangat klimaks mereka tidak bisa berbuat banyak dipiala asia U19 Myanmar ditambah lagi Indonesia menjadi juru kunci grup dan mimpi besar Coach Indra beserta para pecinta Sepakbola nasional menjadi sirna karena Indonesia tidak lolos grup dan mimpi untuk tampil di piala dunia U20 Selandia Baru harus dikubur dalam-dalam. pasca pembekuan PSSI ada secercah harapan yang nyata untuk membenahi persepakbolaan nasional ini, tidak peduli dengan pertandingan internasional asalkan pembenahan bisa dilakukan dengan total dan membentuk federasi sepakbola yang baru. biarlah PSSI menjadi sejarah karena kami ingin fantasi pecinta sepakbola nasional bisa menjadi nyata dan bukan lagi omong kosong yang selama ini didengar, dan Indonesia bisa pentas dipiala dunia mewakili negara asia pada suatu saat nanti.

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html